Gak terasa sebentar lagi kalian akan menginjak tahun ke-3
dikampus ini, Tahun dimana peran-peran penting dikampus berlari-lari mencari
tuannya. Berhamburan mencari pemegang-pemegang estafet baru. Terutama di
jurusan yang sebentar lagi akan kedatangan penghuni-penghuni baru, sebagai tuan
rumah tentunya pemeran utama harus menyiapkan yang terbaik untuk menyambut penghuni-penghuni
baru tersebut dengan sebaik-bainya. Dan tidak hanya penghuni-penghuni baru akan
tetapi penghuni-penghuni lama pun harus tetap diayomi.
Yup...adek-adekqu...amanah-amanah itu mulai mencari pundak-pundak yang ia inginkan. Bersiap siagalah dan berlapang-lapanglah. Apapun peran yang akan kalian jalani nanti itu adalah amanah yang Allah percayakan kepada kalian, Untuk menguji semampu apa dan sekuat apa kalian memikulnya. Sehingga ketika lulus ujian amanah itu dengan baik maka kalian akan naik kelas, naik ke level yang lebih tinggi dihadapanNya.
Namun harus disadari bahwa, tidak akan ada peran yang kecil maupun peran yang besar, semua sama, sama-sama amanah yang harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Disini rumusannya sederhana, ialah sejauh mana peran-peran itu memiliki sebesar mungkin manfaat itulah yang akan menjadi ukuran atas timbangan amal kita. Karna seperti sabda Rasulullah, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ini terkait dengan fungsinya, dan juga radius jangkauannya.
Artinya ini terkait dengan seberapa penting dan strategis jenis dari manfaat tersebut, dan juga disisi lain, seberapa banyak orang yang mengambil manfaat itu secara jumlah. Ya, apapun peran kalian di jurusan nanti, entah itu di Hima entah itu di LDJ , entah sebagai kahima,ketum,SC PH, SC OMITS, PH Hima, PH LDJ, OC, ataupun staff tak masalah. Allah hanya melihat dari sisi keberartian dan kemanfaatan kalian dalam menjalani peran-peran tersebut.
Jangan pernah merasa peran kita kecil ataupun besar. Semua peran itu ibarat potongan-potongan puzzle yang ketika dijalankan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab maka potongan-potongan puzzle itu akan menjadi gambaran yang sempurna. Dan Allah menciptakan kita didunia ini hanyalah untuk beribadah, jadi jika kita niatkan segala peran hanyalah sebagai bentuk usaha kita untuk mencapai visi mulia tersebut maka apapun perannya tak ada masalah.
Peran-peran tersebut harus kita sambut dengan suka hati dan lapang dada. Dan kita harus menghadirkan rasa senang dalam menjalaninya, karena panggilan rasa senang merupakan nyawa kedua , setelah motif Ibadah sebagai nyawa pertama.
“Rasa senang itu setengah perjalanan. Jika ia ada, jalan menuju tujuan lebih mudah dicapai.” (Syaikh Samih Alghutnaini)
Temukan panggilan rasa senang yang terbimbing dalam peran-peran tersebut, setelah itu jalani saja. Dengan itu kita berharap bisa menjadi seorang muslim yang menjaga cahaya imannya dengan segenap takut dan harap, tetapi pada saat yang sama selalu bersemangat dan ceria dalam menjalankan segala peran yang bermanfaat.
Oleh karena itu Allah menyebut hamba-Nya dengan sebutan mukmin karena hanya orang mukmin saja yang dapat memelihara amanah Allah, menunaikan serta memegangnya dengan erat,
sebagaimana difirmankan oleh Allah:Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya, (QS. 23:8)
* Amanah adalah akhlak dan ciri keimanan.Dengan pendidikan keimanan dia akan menjadi baik dan bersih yaitu dengan menumbuhkan rasa kedekatan Allah, yang tak satupun tersembunyi di hadapan Allah, serta takut ketika ditanya di hadapan Allah.
* Amanah adalah bekal paling besar dan paling baik yang dimiliki seseorang.jika seseorang terpercaya di dalam amanahnya maka itu merupakan kekayaan di dunia sebelum nanti di akhirat.
* Amanah adalah kekuatan, dalam pengaruh dan kekuasaan, kemuliaan dan kecukupan.bahkan merupakan kekuatan jiwa sehingga tidak lemah dan tunduk terhadap hawa nafsu dan segala yang membawa kepada kebinasaan.
Semoga Allah memudahkan kalian dalam menjalani peran-peran penting dijurusan nantinya.
Ihdinasshirathal mustaqiim... shirathalladzina an'amta 'alaihim.
jadikan amanah itu sbg nikmat dariNya yang menjadikan kalian Aman dan Iman kpd janji2Nya..
::jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu::.
Yup...adek-adekqu...amanah-amanah itu mulai mencari pundak-pundak yang ia inginkan. Bersiap siagalah dan berlapang-lapanglah. Apapun peran yang akan kalian jalani nanti itu adalah amanah yang Allah percayakan kepada kalian, Untuk menguji semampu apa dan sekuat apa kalian memikulnya. Sehingga ketika lulus ujian amanah itu dengan baik maka kalian akan naik kelas, naik ke level yang lebih tinggi dihadapanNya.
Namun harus disadari bahwa, tidak akan ada peran yang kecil maupun peran yang besar, semua sama, sama-sama amanah yang harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Disini rumusannya sederhana, ialah sejauh mana peran-peran itu memiliki sebesar mungkin manfaat itulah yang akan menjadi ukuran atas timbangan amal kita. Karna seperti sabda Rasulullah, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ini terkait dengan fungsinya, dan juga radius jangkauannya.
Artinya ini terkait dengan seberapa penting dan strategis jenis dari manfaat tersebut, dan juga disisi lain, seberapa banyak orang yang mengambil manfaat itu secara jumlah. Ya, apapun peran kalian di jurusan nanti, entah itu di Hima entah itu di LDJ , entah sebagai kahima,ketum,SC PH, SC OMITS, PH Hima, PH LDJ, OC, ataupun staff tak masalah. Allah hanya melihat dari sisi keberartian dan kemanfaatan kalian dalam menjalani peran-peran tersebut.
Jangan pernah merasa peran kita kecil ataupun besar. Semua peran itu ibarat potongan-potongan puzzle yang ketika dijalankan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab maka potongan-potongan puzzle itu akan menjadi gambaran yang sempurna. Dan Allah menciptakan kita didunia ini hanyalah untuk beribadah, jadi jika kita niatkan segala peran hanyalah sebagai bentuk usaha kita untuk mencapai visi mulia tersebut maka apapun perannya tak ada masalah.
Peran-peran tersebut harus kita sambut dengan suka hati dan lapang dada. Dan kita harus menghadirkan rasa senang dalam menjalaninya, karena panggilan rasa senang merupakan nyawa kedua , setelah motif Ibadah sebagai nyawa pertama.
“Rasa senang itu setengah perjalanan. Jika ia ada, jalan menuju tujuan lebih mudah dicapai.” (Syaikh Samih Alghutnaini)
Temukan panggilan rasa senang yang terbimbing dalam peran-peran tersebut, setelah itu jalani saja. Dengan itu kita berharap bisa menjadi seorang muslim yang menjaga cahaya imannya dengan segenap takut dan harap, tetapi pada saat yang sama selalu bersemangat dan ceria dalam menjalankan segala peran yang bermanfaat.
Oleh karena itu Allah menyebut hamba-Nya dengan sebutan mukmin karena hanya orang mukmin saja yang dapat memelihara amanah Allah, menunaikan serta memegangnya dengan erat,
sebagaimana difirmankan oleh Allah:Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya, (QS. 23:8)
* Amanah adalah akhlak dan ciri keimanan.Dengan pendidikan keimanan dia akan menjadi baik dan bersih yaitu dengan menumbuhkan rasa kedekatan Allah, yang tak satupun tersembunyi di hadapan Allah, serta takut ketika ditanya di hadapan Allah.
* Amanah adalah bekal paling besar dan paling baik yang dimiliki seseorang.jika seseorang terpercaya di dalam amanahnya maka itu merupakan kekayaan di dunia sebelum nanti di akhirat.
* Amanah adalah kekuatan, dalam pengaruh dan kekuasaan, kemuliaan dan kecukupan.bahkan merupakan kekuatan jiwa sehingga tidak lemah dan tunduk terhadap hawa nafsu dan segala yang membawa kepada kebinasaan.
Semoga Allah memudahkan kalian dalam menjalani peran-peran penting dijurusan nantinya.
Ihdinasshirathal mustaqiim... shirathalladzina an'amta 'alaihim.
jadikan amanah itu sbg nikmat dariNya yang menjadikan kalian Aman dan Iman kpd janji2Nya..
::jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu::.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar