Ibarat gelas
yang berisi air maka ia akan habis juga jika diminum dan tidak pernah diisi
ulang. Dan ibarat HP yang jika tidak dicharger maka ia pun akan habis
baterainya. Seperti itulah kapasitas pengetahuan dan jiwa kita. Jika ia tidak
diisi dengan ilmu dan nasehat maka Ia tidak akan mampu menjawab berbagai
permasalahan hidup yang melanda.
Dan seperti
ombak yang kadang pasang kadang surut, seperti langit yang kadang mendung
kadang cerah dan seperti air sungai yang kadang jernih kadang keruh.
Spiritualitas kita pun memiliki masa-masa naik turunnya tersendiri. Kadang diatas
kadang dibawah, kadang futhur kadang tidak. Ya, semua itu sudah menjadi fitrahnya
manusia, sepeti yang disebutkan dalam QS. Asysyamsy ayat 8:
“Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya”
Maka dari
itu kita membutuhkan sebuah charger dan alat2 penstabil ruhiyah, agar diri qt
tidak tertutupi oleh kefasikan dan hawa nafsu. Salah satu alat yang paling utama adalah Mentoring, yaitu
pembinaan diri secara kontinu. Tentunya pembinaan diri yang efektif yang
benar-benar mampu mengarahkan kita menuju penstabilan diri.
Selain mentoring,
banyak lagi tools2 yang lain sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pengkaderan
diri, diantaranya membaca buku-buku islami, mengikuti kajian-kajian,
seminar-seminar islami, diskusi, dan lain-lain. Akan tetapi harus disadari
bahwa mentoring ini adalah sarana yang paling utama sebagai garda depan
pengukuhan ruhaniyah. Karena mentoring merupakan sarana yang sudah terbukti
efektif dalam menstabilkan spiritualitas seseorang.
Dari
mentoring yang hanya dikelompokkan dengan sekitar 6-10 anggota akan lebih bisa
memudahkan para mente dalam berdiskusi serta lebih bisa membuat mereka mampu
untuk saling berinteraksi, berukhuwah, bertumbuh, dan memahami satu sama lain. Selain itu mentoring yang
seringkali diadakan kontinu 1 minggu sekali, dapat lebih mengontrol,
mengevaluasi dan mengukuhkan kestabilan ruhiyah itu sendiri. karena, dengan
adanya kontroling dan pemberian materi aqidah akhlak yang berkesinambungan tersebut
dapat lebih menjaga keberlangsungan aqidah dan akhlak kita.
Coretan
Mente:
“ Kakak mentor senantiasa membagi ilmunya tentang islam membuat saya lebih
memahami islam tidak hanya dalam aspek ritual ibadah saja, namun juga pemahaman
islam secara menyeluruh yang menyentuh setiap aspek dimansi kehidupan. Selain itu,
dalam mentoring saya dan teman-teman mente serta kakak mentor juga sesekali
nonton video dan film-film islami yang inspiratif dan sistem mentoring dengan
komunikasi dua arah dan tidak membuat kami jenuh” (Irma)
“Mentoring
juga sebagai wadah untuk mencurahkan segala isi hati atau permasalahan yang
ada. Salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang-orang shaleh dan
insyaAllah dengan mentoring ini kita tidak akan salah tempat dalam mencurahkan
isi hati dan berbagai permasalahan hidup sebab saran yang diberikan insyaAllah
mengantarkan kita untuk selalu dijalanNya” (Gadis)
“ Menurut
saya materi-materi mentoring cukup menarik, membangun untuk kedepan menjadi
lebih baik dan sekaligus menambah ilmu dunia maupun akhirat. Sran-saran yang
diberikan juga membangun sekali terutama saran yang mengingatkan untuk
menghafal Alqur’an supaya ortu kita kelak diberi jubah kehormatan. Membuat saya
yang dulu ogah-ogahan hafalan jadi ada semangat untuk mencoba menghafal Alqur’an”
(Evi)
“Dengan
mentoring, dulu yang tadinya belum tahu jadi tahu, yang selama ini s saya
anggap sudah benar ternyata masih kurang benar. Banyak mendapat motivasi juga .
dan seru..cz diselingi dengan nonton video2 inspiratif “ (tika)
“Mentoring
itu tidak saklek Jadwalnya bisa fleksibel, selalu ada
motivasi unt mente2. Terlebih saat jenuh. Bahasan yang dibahas juga benar-benar
bermanfaat, sharing tentang apa aja juga bisa. Terlebih saat membahas tentang
birrul
walidain, bener-bener mengena dan menyadarkan aku, kalau orang tua itu
yang terpenting. Selain itu juga sering ada video2 inspirasi. Jadi membuat aku
lebih semangat lagi.
kesannya selama
mengikuti mentoring:
saat mentoring hati
itu terasa dicharge lagi. Nyaman, banyak sekali ilmu-ilmu yang aku dapat dari
mentoring. Pengalaman & cerita yang pernah dialami mentor ataupun teman
yang lain juga menambah pengetahuan terlebih tentang pemahaman islam. Kemudian
saat mentoring diganti dengan kajian yang membahas tentang hijab. Ada
pengalaman disana. Semoga dengan mentoring ini, ilmu & pengalaman yang saya
dapat bisa saya amalkan. Amiin...” (ayu)
Yupz..mentoring memang
menjadi sarana yang “pelan tapi pasti” akan mampu menjadikan generasi-generasi
yang lebih baik kedepannya. Banyak hal yang berkesan dari mentoring karena
memang ukhuwah yang berrrrrasa dan berrrbekas. Meskipun mentoring wajib
semester genap akan segera berakhir, kami berharap adek-adek mente akan tetap
menyadari pentingnya mentoring. Sehingga mentoring ini tidak akan berhenti
sampai disini saja , akan tetapi juga terus berkelanjutan sampai Allah memanggil kita ke
sisiNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar