Jumat, 17 Mei 2013

Mentoring Never Ending



Ibarat gelas yang berisi air maka ia akan habis juga jika diminum dan tidak pernah diisi ulang. Dan ibarat HP yang jika tidak dicharger maka ia pun akan habis baterainya. Seperti itulah kapasitas pengetahuan dan jiwa kita. Jika ia tidak diisi dengan ilmu dan nasehat maka Ia tidak akan mampu menjawab berbagai permasalahan hidup yang melanda.


Dan seperti ombak yang kadang pasang kadang surut, seperti langit yang kadang mendung kadang cerah dan seperti air sungai yang kadang jernih kadang keruh. Spiritualitas kita pun memiliki masa-masa naik turunnya tersendiri. Kadang diatas kadang dibawah, kadang futhur kadang tidak. Ya, semua itu sudah menjadi fitrahnya manusia, sepeti yang disebutkan dalam QS. Asysyamsy  ayat 8:  
“Allah mengilhamkan kepada  jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”

Maka dari itu kita membutuhkan sebuah charger dan alat2 penstabil ruhiyah, agar diri qt tidak tertutupi oleh kefasikan dan hawa nafsu. Salah satu alat  yang paling utama adalah Mentoring, yaitu pembinaan diri secara kontinu. Tentunya pembinaan diri yang efektif yang benar-benar mampu mengarahkan kita menuju penstabilan diri.

Selain mentoring, banyak lagi tools2 yang lain sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pengkaderan diri, diantaranya membaca buku-buku islami, mengikuti kajian-kajian, seminar-seminar islami, diskusi, dan lain-lain. Akan tetapi harus disadari bahwa mentoring ini adalah sarana yang paling utama sebagai garda depan pengukuhan ruhaniyah. Karena mentoring merupakan sarana yang sudah terbukti efektif dalam menstabilkan spiritualitas seseorang.

Dari mentoring yang hanya dikelompokkan dengan sekitar 6-10 anggota akan lebih bisa memudahkan para mente dalam berdiskusi serta lebih bisa membuat mereka mampu untuk saling berinteraksi, berukhuwah, bertumbuh, dan memahami  satu sama lain. Selain itu mentoring yang seringkali diadakan kontinu 1 minggu sekali, dapat lebih mengontrol, mengevaluasi dan mengukuhkan kestabilan ruhiyah itu sendiri. karena, dengan adanya kontroling dan pemberian materi aqidah akhlak yang berkesinambungan tersebut dapat lebih menjaga keberlangsungan aqidah dan akhlak kita.

Coretan Mente:


“ Kakak mentor senantiasa membagi ilmunya tentang islam membuat saya lebih memahami islam tidak hanya dalam aspek ritual ibadah saja, namun juga pemahaman islam secara menyeluruh yang menyentuh setiap aspek dimansi kehidupan. Selain itu, dalam mentoring saya dan teman-teman mente serta kakak mentor juga sesekali nonton video dan film-film islami yang inspiratif dan sistem mentoring dengan komunikasi dua arah dan tidak membuat kami jenuh” (Irma)

“Mentoring juga sebagai wadah untuk mencurahkan segala isi hati atau permasalahan yang ada. Salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang-orang shaleh dan insyaAllah dengan mentoring ini kita tidak akan salah tempat dalam mencurahkan isi hati dan berbagai permasalahan hidup sebab saran yang diberikan insyaAllah mengantarkan kita untuk selalu dijalanNya” (Gadis)

“ Menurut saya materi-materi mentoring cukup menarik, membangun untuk kedepan menjadi lebih baik dan sekaligus menambah ilmu dunia maupun akhirat. Sran-saran yang diberikan juga membangun sekali terutama saran yang mengingatkan untuk menghafal Alqur’an supaya ortu kita kelak diberi jubah kehormatan. Membuat saya yang dulu ogah-ogahan hafalan jadi ada semangat untuk mencoba menghafal Alqur’an” (Evi)

“Dengan mentoring, dulu yang tadinya belum tahu jadi tahu, yang selama ini s saya anggap sudah benar ternyata masih kurang benar. Banyak mendapat motivasi juga . dan seru..cz diselingi dengan nonton video2 inspiratif “ (tika)


Mentoring itu tidak saklek Jadwalnya bisa fleksibel, selalu ada motivasi unt mente2. Terlebih saat jenuh. Bahasan yang dibahas juga benar-benar bermanfaat, sharing tentang apa aja juga bisa. Terlebih saat membahas tentang birrul
walidain, bener-bener mengena dan menyadarkan aku, kalau orang tua itu yang terpenting. Selain itu juga sering ada video2 inspirasi. Jadi membuat aku lebih semangat lagi.
kesannya selama mengikuti mentoring:
saat mentoring hati itu terasa dicharge lagi. Nyaman, banyak sekali ilmu-ilmu yang aku dapat dari mentoring. Pengalaman & cerita yang pernah dialami mentor ataupun teman yang lain juga menambah pengetahuan terlebih tentang pemahaman islam. Kemudian saat mentoring diganti dengan kajian yang membahas tentang hijab. Ada pengalaman disana. Semoga dengan mentoring ini, ilmu & pengalaman yang saya dapat bisa saya amalkan. Amiin...” (ayu)

Yupz..mentoring memang menjadi sarana yang “pelan tapi pasti” akan mampu menjadikan generasi-generasi yang lebih baik kedepannya. Banyak hal yang berkesan dari mentoring karena memang ukhuwah yang berrrrrasa dan berrrbekas. Meskipun mentoring wajib semester genap akan segera berakhir, kami berharap adek-adek mente akan tetap menyadari pentingnya mentoring. Sehingga mentoring ini tidak akan berhenti sampai disini saja , akan tetapi juga terus  berkelanjutan sampai Allah memanggil kita ke sisiNya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar