Senin, 13 Mei 2013

Pencitraan Lembaga Dakwah Jurusan ke Mahasiswa Baru

Hello Effect adalah bias sistematik dalam penilaian terhadap suatu subyek, yang terjadi karena melakukan generalisasi dari satu aspek penilaian sehingga mempengaruhi seluruh aspek penilaian. Hello Effect biasanya terjadi pada saat pertemuan pertama. Terjadinya Hello Effect dikarenakan cara berfikir individu yang cenderung membuat kategorisasi-kategorisasi mengenai suatu obyek, yaitu kategorisasi sifat-sifat baik dan sifat sifat buruk. (Catur Suryopriyanto-Motivator)


Hello effect menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh kesan pertama. Oleh karena itu,kita harus membuat kesan pertama yang mengagumkan. Begitu juga dengan Lembaga Dakwah jurusan, kesan pertama dalam penyambutan mahasiswa baru harus dipersiapkan matang-matang agar mereka memiliki feel yang dalam terhadap LDJ. Apalagi melihat kondisi kampus yang banyak sekali organisasi mahasiswa, disana berjejer berbagai macam organisasi yang lebih menarik dan diminati banyak mahasiswa.

Lembaga dakwah jurusan seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian besar mahasiswa karena memang banyak organisasi yang lebih populer sehingga seringkali Lembaga dakwah jurusan menjadi prioritas kedua bahkan ketiga dalam pemberian penuh kontribusinya. Selain itu, para kader LDJ juga masih kurang ditokohkan sehingga LDJ terkesan eksklusif dimata mahasiswa.

Oleh karena itu pencitraan LDJ menjadi hal yang sangat penting, bahkan harus dijadikan salah satu fokusan utama bagi setiap LDJ. Karena dari kepopuleran LDJ akan sangat berpengaruh baik bagi para calon kader dan kadernya. Seringkali harus membuat agenda agenda syiar yang super dahsyat untuk mengalihkan perhatian mahasiswa kepada LDJ, bahkan kadang harus mengeluarkan banyak dana, serta publikasi mati-matian. Hal itu mungkin boleh saja, akan tetapi kita juga harus mempertimbangkan sisi keefektifan dan keefisienannya.

Lalu, bagaimana strateginya agar pencitraan LDJ lebih optimal?? Ada beberapa poin yang harus dilaksanakan terutama diawal penyambutan mahasiswa baru. Karena kesan pertama “begitu menggoda” . kesan pertama sangat penting, karena itu akan menentukan kesan kesan berikutnya.
Selain itu juga ada beberapa poin pencitraan yang harus dilaksanakan ditengah dan diakhir kepengurusan. Karena terkadang citra dipertengahan agak menurun sebab penjagaan kader dan intensitas agenda LDJ yang menurun.
Di awal penyambutan mahasiswa baru, ada banyak pelayanan dan tools-tools yang dapat kita berikan, diantaranya adalah
1.       Membuat selebaran yang berisi tentang tokoh tokoh LDJ yang memiliki prestasi, baik akademik maupun non akademik yang sekiranya mampu menokohkan citra mereka dimata mahasiswa baru. Dan juga berisi tentang sedikit gambaran LDJ. Selebaran tersebut dapat dibagikan diawal pertama kali maba datang ke kampus. Mungkin bisa saat ESQ atau saat IPITS di jurusan masing-masing.
2.       Tools yang kedua adalah dengan spanduk penyambutan selamat datang mahasiswa baru, spanduk dibuat semenarik mungkin agar lebih mengesankan. Karena dari spanduk tersebut maba akan merasa diakui keberadaannya dan merasa diperhatikan.
3.       Penggunaan atribut atribut LDJ seperti jaket, pin, gantungan kunci, stiker dan lain lain kemanapun dan kapanpun, terutama disaat awal-awal datangnya maba. Sehingga mampu meningkatkan ketertarikan mereka terhadap LDJ karena melihat para kedernya bangga dengan atribut yang dikenakan.
4.       Update mading yang fokus dengan tema penyambutan maba. Dapat berisi ucapan selamat datang, sambutan dan profil tokoh-tokoh LDJ, gambaran gambaran menarik tentang LDJ., dan lain-lain. Mading sangat penting karena itu menandakan keberadaan LDJ, jadi bagi jurusan-jurusan yang belum memiliki mading ditempat strategis sebisa mungkin untuk mengusahakan keberadaannya.
5.       Presentasi pengenalan LDJ saat IPITS. langkah awalnya adalah dengan komunikasi dengan jurusan dan himpunan agar memberikan sedikit waktu bagi LDJ memperkenalkan diri. Kemudian susun strategi pengenalan yang mengena, jangan hanya sekedar presentasi departemen dan proker. Buat pengenalan yang semenarik mungkin.
6.       Adakan kegiatan SALAM (sambut maba). Publikasikan agenda ini segencar mungkin, cari data-data maba melalui kaderisasi JMMI, atau bisa juga membagikan formulir  biodata saat ESQ. Dan bisa juga langsung sebar undangan saat IPITS di jurusan.
SALAM merupakan agenda pertama LDJ yang mereka datangi, jadi buatlah acara yang mengesankan dan memberikan citra positif bagi LDJ.
Demikian beberapa poin pencitraan awal saat datangnya maba, sebelum melaksanakan hal-hal tersebut, kita harus update jadwal-jadwal IPITS,ESQ, tes TOEFEL, dan agenda-agenda maba yang lain. Sehingga kita dapat mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk penyambutan. Kemudian poin-poin selanjutnya sebagai sarana penjagaan dan marketing dakwah ke maba adalah
1.        Libatkan maba dalam setiap agenda LDJ, baik syiar, kaderisasi, humas dll
2.        Adakan kaderisasi jenjang pertama lebih awal agar mampu mencitrakan LDJ lebih matang lagi. Undang dosen-dosen, pengurus HMJ, dan tokoh-tokoh jurusan yang sekiranya mampu meningkatkan kesan eksistensi LDJ dihadapan maba. Perkenalkan LDJ secara lebih dalam lagi, jangan terlalu banyak meteri yang terpenting adalah ukhuwah dan ketertarikan mereka terhadap LDJ.
3.       Buatlah agenda syiar yang booming terutama diawal kepengurusan saat maba pertama kali mendatangi sebuah kajian. Selain dengan tema-tema yang menarik dan ringan, pembicara yang seru serta panitia yang ramah pun akan lebih membuka peluang citra positif LDJ yang inklusif dan bersahabat. disini, publikasi sangat penting, ketika acara booming dan maba banyak yang hadir maka itu akan sangat berefek baik di agenda-agenda syiar berikutnya.
4.       Berikan materi-materi dan game-game yang menyadarkan mereka tentang pentingnya pembinaan diri melalui mentoring/ pra mentoring dan buatlah kesan pertama mentoring semenarik dan seinklusif mungkin. Dan senantiasa selipkan pentingnya berkontribusi di ranah LDJ setiap kali mentoring. Sehingga keistiqomahan mereka dalam agenda-agenda mentoring dan LDJ lebih dapat terjaga.
5.       Update selalu media-media LDJ, baik mading, blog, fb, fanpage, twitter dll. Hidupkan media-media tersebut dengan publikasi-publikasi kegiatan baik dalam maupun luar LDJ, ramaikan dengan dokumentasi kegiatan-kegiatan LDJ, dan perbanyak diskusi melalui medsos. Sehingga, maba akan merasakan esensi keberadaan LDJ ditengah-tengah mereka.
6.       Dan yang terpenting dari semuanya adalah keteladanan. Tancapkan selalu kekuatan keteladanan dalam diri setiap kader LDJ, karena teladan akhlak yang baik akademik yang baik, prestasi yang memukau akan dijadikan sorotan para maba.

Seperti yang disampaikan oleh pak Ridwansyah yusuf :
“Perlu dipahami oleh seluruh aktifis dakwah, bahwa ketika seseorang telah mendedikasikan dirinya sebagai aktifis dakwah kampus, maka hukum majas sinekdoke pars prototo berlaku pada dirinya. Ketika ia baik, maka citra dakwah kampus akan baik, dan ketika ia buruk, maka akan berdampak pada turunnya citra dakwah kampus bahkan Islam itu sendiri. Tinggal bagaimana kita mau memilih, apakah akan menjadikan diri kita sebagai representatif Islam di kampus atau tidak.
Dengan kekuatan keteladanan  ini , objek dakwah akan percaya sama seorang aktifis dakwah dan lembaga dakwah, dan dengan modal kepercayaan ini, lembaga dakwah melalui para kadernya akan lebih mudah pula menyampaikan nilai-nilai Islam. Karena jika kita tidak bisa memberikan keteladanan yang baik, maka objek dakwah pun akan menjadi ragu untuk mengikuti ajakan dan pesan Islam yang disampaikan.” 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar